Popular Posts

Followers

Powered by Blogger.
Thursday 14 October 2010

Dunia Semakin Sempit


Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup di Indonesia dan bahkan dunia. Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya yang besar untuk bertahan hidup. Kalau populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai. Tetapi kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi akan terlampaui dan berimbas pada kualitas hidup manusia yang rendah.
Antara 1960 dan 1999, populasi bumi berlipat ganda dari 3 milyar menjadi 6 milyar orang. Pada tahun 2000 populasi sudah menjadi 6.1 milyar. PBB memprediksi bahwa populasi dunia pada tahun 2050 akan mencapai antara 7.9 milyar sampai 10.9 milyar. Kita tidak bisa membayangkan berapa banyaknya lagi bahan pangan, lahan ujntuk pertanian, lahan untuk perumahan, dan barang konsumsi lainnya yang kita butuhkan untuk penduduk yang begitu banyak.
Dengan tingginya laju pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan makanan pun meningkat padahal lahan yang ada sangat terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, maka hutan pun mulai dibabat habis untuk menambah jumlah lahan pertanian yang ujungnya juga makanan untuk manusia. Konversi hutan menjadi tanah pertanian bisa menyebabkan erosi. Selain itu bahan kimia yang dipakai sebagai pupuk juga menurunkan tingkat kesuburan tanah. Dengan adanya pembabatan hutan dan erosi, maka kemampuan tanah untuk menyerap air pun berkurang sehingga menambah resiko dan tingkat bahaya banjir. (Sumber : Bapeda Jabar BKKBN).
Perkembangan urbanisasi di Indonesia perlu dicermati karena dengan adanya urbanisasi ini, kecepatan pertumbuhan perkotaan dan pedesaan menjadi semakin tinggi. Seperti halnya sekarang, banyak penduduk desa yang mencari pekerjaan di daerah perkotaan. Sebagai contohnya di Kota-kota besar terutama di Jakarta. Mereka tertarik untuk pindah ke kota, karena terbuai oleh kehidupan yang serba wah di kota-kota besar. Sampai-sampai mereka rela untuk meninggalkan tanah kelahirannya sendiri.
Populasi yang tinggi ini, tidak dibarengi dengan bahan pangan dan ketersediaan energi yang cukup sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan antara supply dan demand yang bisa mengakibatkan harga-harga menjadi mahal seperti sekarang ini. Inflasi semakin tinggi ini, menyebabkan tingginya bahan pangan. Sehingga kemiskinan pun semakin banyak. Hal ini menyebabkan, konsumsi masyarakat menjadi menurun dan banyak perusahaan yang mem-PHK karyawannya. Disamping itu juga, faktor  lain yang menyebabkan populasi tinggi yaitu jumlah penduduknya yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat kita yang tidak meminimalis angka kelahiran. Pada era sekarang sudah ada program Keluarga Berencana (KB) atau setidaknya masyarakat kita mempunyai rencana KB untuk membentuk keluarga yang ideal. Kalau tidak mau pusing soal KB, setidaknya memakai kondom.Program KB ini,untuk menekan angka kelahiran dan jumlah penduduk yang semakin tinggi setiap tahunnya. Ada lembaga kesehatan yang menangani KB gratis dan pemeriksaan kesehatan gratis bagi kalangan masyarakat pra sejahtera, sejahtera 1 atau kalangan yang kurang mampu, guna meningkatkan derajat kesehatan para keluaraga dan masyarakat umum.


0 comments:

About Me

My Photo
anis juniarti
BEKASI, JAWA BARAT, Indonesia
da yang bilang saya ini pendiam,tapi da juga orang yang bilang kalau saya ini bawel. ya,,,terserah merreka z lah. tapi..kalau yang belum tahu diri saya sepenuhnya,,kelihatannya si pendiam. tapi,,saya mudah bergaul co. ''It's me''
View my complete profile